REVIEW FILM THE FOUNDER (2016): Awal Kisah Perjalanan Restaurant Fast Food McDonald's

    Film yang berjudul The Founder atau yang artinya adalah Sang Penemu bercerita tentang kisah sukses pendiri salah satu restoran cepat saji terbesar di dunia yang bernama McDonald. Film ini disutradarai oleh John Lee Hancock dan diperankan oleh aktor Michael Keaton yang berperan sebagai Ray Kroc sebagai pemeran utama dan berdasarkan kisah nyata dirinya sendiri. Film ini sangat memotivasi penontonnya karena sikap pantang menyerahnya sangat menarik untuk ditonton.

    Awal cerita kita mengenal sales mesin bernama Ray, dia memasarkan mesinnya tersebut dari satu restoran satu ke restoran lainnya, dari kota satu ke kota lainnya, bahkan hingga melewati batas negara bagian. Tapi beberapa akhir ini hasil penjualnnya sangat menurun. Dan karena pribadinya yang tidak pernah merasa cukup, ia tetap berusaha menjual mesinnya tersebut.

    Awal 1900-an di Amerika sangat populer dengan restoran Drive In atau sekarang dikenal dengan Drive Thru, dimana si pemesan bisa memesan orderan dari dalam mobilnya dan pesanannya diantar ke dalam mobilnya. Suatu hari ia mendapat pesanan mixer dari sebuah restoran di San Bernadio, California. Ini membuat Ray kaget dan penasaran, kaget karena banyak dari restoran Drive In yang menolak mentah mentah mesin mixernya. Ray menelpon restoran tersbut dan memang benar mereka memesan mixer bahkan bukan hanya 6 unit tapi juga 8 unit. 

    Ray pun pensaran dan bergegas ke lokasi restoran tersebut. Ray kaget saat melihat sistem yang berbeda dari yang biasa ia lihat di kebanyakan drive in yang ia temui. Di restoran ini para pemesan harus turun dari mobil dan antri untuk mendapat pesanan mereka. Dan yg membuat Ray kagum adalah pesanan yg Ray pesan langsung datang dalam beberapa menit bahkan tidak sampai dalam hitungan menit. Ini jelas sangat berbanding terbalik dengan sistem yang sering ditemukan dalam restoran Drive In pada umumnya dimana pelanggan harus menunggu lama hanya untuk sebuah burger dan segelas softdrink. Ia pun disambut hangat oleh dua owner bersaudara bernama Dick dan Mac dan diajak tour ke dapur mereka.

    Selain konsep yg bersahabat dan makanan yg simpel, McDonald jadi laris karena kerja keras para pekerjanya. Ray pun semakin tertarik untuk menyelami bisnis makanan dan minuman ini yakni dengan membantu membangunnya, dan saudara kaka adik tersebut menyambut idenya dengan sangat baik. Mereka bahkan bercerita yang awalnya mereka ingin membuat bisokop dan akhirnya ide tersebut berubah menjadi fastfood yang murah dan mudah dimakan.

    Bermula dari itu, Ray mengajak dua bersaudara itu untuk makan malam bersamanya, pada saat makan malam bersama, mereka bertiga menceritakan sejarah berdirinya McDonald mengenai sistem produksi yag diterapkan pada restorannya. Dimana sistem produksinya menggunakan sistem cepat saji. Mereka menyarankan untuk menerapkan sistem waralaba dikarenakan McDonald merupakan restoran yg revolusioner namun ditolak karena kisah pilu restoran waralana dimana mereka gagal karena kurang adanya quality control dan beranggapan lebih baik mereka memiliki satu restoran yg memiliki kualitas dan pelayanan yg baik daripada memiliki 50 cabang restoran tetapi memiliki service yg biasa.

    Setelah makan malam, ia bergeas untuk pulang dan menceritakan mengenai sebuah restoran McDonald yang memiliki sistem pelayanan yag cepat kepada istrinya namun istrinya menyarankan untuk berhenti berambisi pada bisnisnya dan sudah waktunya untuk menikmati masa tuanya berdua. 

    Suatu hari ketika berpergian keluar kota, dia mendapatkan ide dari dua tempat yg memiiliki ciri khas tersendiri, yaitu gereja dan peradilan. Gereja memiliki ciri khas berupa salib dan peradilan memiliki ciri khas berupa bendera. Dari situ dia mmendapatkan ciri khas dari gereja dan peradilan untuk diterapkan pada restoran McDonald. ia memaparkan gagasannya kepada dua bersaudara tersebut mengenai gagasan ciri khas McDonald berupa lengkungan emas dimana lengkungan emas memiliki kesamaan dalam gereja dan peradilan dan menganalogikan McDonald dapat menjadi gereja baru bagi orang Amerika yg dapat memberikan santapan rohani dan jasmani. Akhrinya mereka berdua sepakat dalam gagasan tersebut dan mengizinkan untuk bergabung dalam dua bersaudara tersebut.

    Ray meyakini keapda dua bersaudara bahwa McDonald akan memiliki banyak gerai di berbagai kota ketika mereka menerapkan konsep waralaba. Akhirnya mereka sepakat untuk membuka kedai baru yg sesuai dengan gagasan Ray. Satu persatu gerai di berbagai kota mulai berdiri dan berkembang dengan pesat. McDonald dapat berkembang secara nasional dan mencoba ekspansi keluar negeri. 

    Franchise McD sukses namun komisi yg diterima Ray begitu kecil dan Ray pun kehabisan uang dan meminta tambahan 4 persen saham dari yg awalnya 1.5 persen namun ditolak mentah mentah dan masalah satu persatu pun muncul. Perselisihan antar Rey dan Dick tentang standar kebersihan, quality control restoran, dan mengganti minuman milkshake dengan bubuk sachet milkshake. 

    Pertemuan Ray dengan ahli keuangan yg bernama Harry, menghasilkan suatu konsep baru yg menghasilkan lebih banyak uang lagi bagi Ray. Hal tersebut menjadikan Ray membuat bisnisnya sendiri dan mengakuisisi kepemilikan hak cipta atas McD dari pendiri pertamanya, Dick dan Mac. Pendiri mcd pun tidak terima ingin menuntut namun tidak bisa apa apa. dikarenakan pasal karet yg tercantum dalam kontrak perjanjian mereka dalam mengelola McDonald dan juga bisnis Ray yg sudah terlanjur melebar dan dia punya banyak uang yg sangat banyak dalam bisnisnya. Maka McDonald bersaudara pun menjadi menyerah dan sangat shock sampai jatuh sakit dan dilarikan kerumah sakit. 

    Dan sampailah film diujung cerita, saat Ray menjenguk Mac dirumah sakit dan kebetulan ada Dick disana dan ternyata dalam kunjungan tersebut Ray ingin membeli saham McD, dan dua saudara itu kehabisan cara dan terpaksa menyerahkan saham McD kepada Ray. Pada akhirnya Ray pun mampu mengakuisi kepemilikan McD secara penuh atas namanya dan memberikan uang 2.7 juta dollar untuk pendiri McD yg pertama kali yaitu Dik dan Mac. Setelah kesepakatan tersebut terjadi ,Dick bertemu Ray dikamar mandi dan bertanya "Saat hari pertama kau datang di restoran kami, kami mengajak tour di dapur restoran kami dan membuka semua rahasia kami untukmu. Mengapa tidak kau curi saja ide itu?" Ray pun menjawab "Berapa banyak orang yg kau ajak tour keliling dapur dan apakah mereka semua bisa sukses seperti McDonald?"

    Pasti jawabannya tidak karena hanya satu yg membuat McD istimewa, yaitu namanya yg sangat indah. Ia bisa menjadi apa saja sebesar apapun namanya dan terdengar besar seperti Amerika. Dengan diakusisinya McD oleh Ray, McD bersaudara tidak dapat menggunakan nama McD lagi dan semua yg berkatian dengan McD. Setelah itu Ray mendirikan McDonald Corporation dan dikenal sebagai The Founder of McDonald. Namun tanpa melupakan McD bersaudara sebagai owner dan konseptor awal resto cepat saji dan akhirnya McD menjadi sukses di negara bagian Amerika dan sampai menyentuh ke luar negeri. Dengan itu maka ambisi Ray pun berhasil tercapai. 

    Di akhir film disisipkan pesan yg sangaat menarik yg dikatakan sendiri oleh Ray dalam kisah nyatanya yg berbunyi "orang yg tekun dan mempunyai tekad yg kuat akan mengalahkan orang yg berbakat dan jenius".

Komentar